Archive

Linux

Udah lama sie aku pengen cobain slackware terbaru seri 12.1 yang sebelumnya make slackware 12.0. Kebetulan seri slackware 12.0 dengan seri – seri sebelumnya masih banyak masalah yang belon terselesaikan contohnya aja driver wireless masih gak juga ketemu dan harus bekerja lebih extra buwat nginstall manual driver wireless (kebetulan aku install salckware 12.0 di laptop HP-500).

Tapi untuk driver-driver lainnya seperti driver audio sepertinya gak ada masalah untuk dengerin musik tinggal alsaconf-kan ato alsamixer pada terminal command nya. Settingan server client side pada slackware 12.0 juga dapat dilakukan dengan mudah tanpa ada masalah kita tinggal setting aja pada file /etc-nya. Dengan seri slackware terbaru ini mudah – mudahan masalah driver wirelessnya bisa diatasin.

be continued …. !!!!!!

Wah wah….  cape banget nie installin slackware 12.1 bingun dibuwat LILO slackware nya gak seperti slackware versi sebelumnya gak ada masalah install LILO (maklum nie yang masih newbie di slack … ). Udah dua hari gak ketemu juga cara install LILO-nya dan hampir tiga kali aku coba install ulang slackware 12.1 tapi gak bisa juga kedetect LILO nya. Kemaren itu aku coba install LILO pake yang automatic, tapi gak bisa juga boot dari LILO. Truss aku cobain install dengan manual install LILO but masalahnya lebih ribet lagi. Waktu aku install LILO nya error gak bisa ke install di slackware, apa kira – kira masalah nya .. ?

Tunggu – tunggu waktu dan hari tapi gak kunjung datang ( hahahahah ). Sebenarnya gak sulit sie masalah nya, cuman nginstall LILO nya aja tapi kok gak bisa ke install yachhh. Jadi gak bisa hari ini aku jalankan slackware 12.1 di laptop q. ntar kalo udah bisa ke install LILO-nya salackware 12.1 aku jelasin dech kelanjutannya  …. ( cape ….!!!)

Sebelum memulai, siapa yang akan menjalankan squid ? Tambahkan user dan group baru bernama squid.

    #groupadd squid

Tambahkan user squid:

    #adduser squid

Ada 2 model penggunaan paket squid. Kompile dan install dari source. Atau kompile lewat SlackBuild.
Model ke-3 (hehehe), ambil langsung paket jadi dari linuxpackages.net (kalau ada).

Pertama2 buat direktory cache :

Buat direktory cache squid. (jika install dari paket SlackBUild)

    #mkdir /var/log/squid/cache
    #chown -hR squid:squid /var/log/squid/cache

Buat direktory cache squid (Jika Instal dari source )

    #mkdir /usr/local/squid/var/cache
    #chown -hR squid:squid /usr/local/squid/var/cache

From the Source :

…. Ambil squid versi terbaru :

Kopikan file tersebut di /usr/share/squid dan unpack source code tersebut.

    # tar -xvzf squid-2.6.STABLE14.tar.gz

masuk kedirektory squid dan lakukan konfigurasi

    #./configure

Lakukan Make

    # make

Install program hasil kompilasi.

    # make install

Edit awal konfig squid di /usr/local/squid/etc/squid.conf


    cache_mem 256 MB
    cache_dir ufs /usr/local/squid/var/cache 1000 16 256
    acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
    http_access allow our_networks

Sebagai root lakukan instruksi :

    #/usr/local/squid/sbin/squid -Z

Perintah diatas untuk membuat swap cache yang akan digunakan squid.

Sekarang Saatnya mencoba :

    # /usr/local/squid/sbin/squid -D

From SlackBuild :
….Jika Anda ingin mengkompile squid lewat script SlackBUild.
Ambil script Slackbuild squid versi terbaru :

Unpack file squid.tar.gz pada direktory tertentu. (misal /usr/src/squid)

Ambil source squid

Kopikan file source squid kedalam direktory slackbuild squid (yang baru Anda unpack).
Kemudian jalankan script squid.SlackBuild.

    # ./squid.SlackBuild

Setelah proses kompilasi dan pembentukan paket squid selesai, install squid. (Hasil slacbuild diletakkan di /tmp)
masuk kedirektory /tmp dan lakukan instruksi :

    # installpkg squid-*.tgz

Oke ! Paket squid sudah terinstall

Edit awal konfig squid di /etc/squid/squid.conf


    cache_mem 256 MB
    cache_dir ufs /var/log/squid/cache 1000 16 256
    acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
    http_access allow our_networks

Sebagai root lakukan instruksi :

    # squid -z

Perintah diatas untuk membuat swap cache yang akan digunakan squid.

Sekarang Saatnya mencoba :

    # squid -D

Untuk selanjutnya untuk start squid, Anda dapat menggunakan rc.squid.
Ubah ke 755 permission rc.squid

    #chmod 755 /etc/rc.d/rc.squid

Pada waktu booting pertamakali, squid akan diaktifkan.

Untuk mengadministrasi sebuah jaringan kecil, pemberian ip static sangat memudahkan bagi administrator jaringan. Namun jika jaringan sudah mulai luas kemungkinan untuk menggunakan ip yang sama akan lebih besar sehingga menyebabkan konflik. Dengan dasar ini maka penggunaan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server sangat dianjurkan.

Fungsi utama dari DHCP Server ini adalah memberikan IP kepada host atau komputer yang tersambung kepada jaringan tersebut secara otomatis. Hal ini hanya berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan “Obtain IP Address Automatically“.

Bagaimana jika telah ada komputer yang terhubung dengan jaringan dan menggunakan IP statis? Tidak ada masalah.IP tersebut tidak akan diberikan pada komputer yang akan meminta IP pada DHCP Server.IP Komputer yang sebelumnya sama dengan IP statik akan diganti oleh DHCP server.


    Contoh:
    Jika terdapat sebuah DHCP Server dengan range IP 192.168.1.100 sampai dengan 192.168.10.200, maka setiap komputer yang terhubung pada jaringan tersebut dan mengaktifkan penggunaan DHCP, maka DHCP Server akan memberikan alamat IP pada range diatas yaitu antara 100 – 200.


    Biasanya DHCP Server memberikan IP pada range paling atas terlebih dahulu. Jika pada contoh kita ini baru satu yang menggunakan DHCP maka kemungkinan besar mendapat IP 192.168.1.200.


    Jika pada jaringan tersebut terdapat sebuah komputer dengan IP Statik dan masih dalam range dari IP DHCP Server maka DHCP Server tidak akan menggunakan IP tersebut untuk diberikan kepada pengguna DHCP yang lain.

File Konfigurasi

    Nah sekarang saatnya membuat DHCP Server
    Untungnya di Slackware kita sudah tersedia DHCP server.
    Kita hanya perlu mengutak – atik sebuah file yaitu :

    /etc/dhcpd.conf


    Ya, hanya itu.
    Tapi tidak seperti file konfigurasi biasanya, kali ini Slackware12 file tersebut tidak ada isinya :cat /etc/dhcpd.conf

    # dhcpd.conf
    #
    # Configuration file for ISC dhcpd (see 'man dhcpd.conf')
    #

    Nah, lho. Begitu buka man dhcpd.conf malah tambah pusing. Tapi ternyata masih ada yang bisa kita gunakan untuk contoh (harapan muncul lagi). Syukurlah Linux punya dokumentasi yang sangat bagus (siapa bilang dokumentasi Linux kurang? kecuali malas baca dokumentasi yang berbahasa Inggris). Ada dokumentasi dari masing – masing software, dan juga ada Howto yang sudah ada waktu instalasi (kecuali tidak di install).
    Dari dokumentasi dhcpd terdapat sebuah file contoh. Tepatnya disini :/usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf

    tinggal copykan saja file example tersebut ke /etc/, selanjutnya kita mendapat file konfigurasi yang tinggal diedit sedikit untuk membuat sebuah DHCP Server.

    #cp /usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf /etc/dhcpd.conf

Gateway & Nameserver

    Nah dibagian – bagian awal ada ini :

    option domain-name "example.org";
    option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;

    Dua baris pertama adalah setting gateway, baris atas adalah domain-search, sedangkan dibawahnya adalah namaservernya. Silahkan di edit sesuai dengan kebutuhan
    Untuk konfigurasi yang saya gunakan :

    option domain-name "domainku.com";
    option domain-name-servers 192.168.1.254;


    Baris kedua harus diisikan dengan ip atau nameserver yang valid, atau Client DHCP kita tidak bisa mengakses public domain. Berhubung saya sudah membuat sebuah DNS Server pada ip 192.168.1.254 maka itu yang saya gunakan.Kita juga diharuskan untuk menambahkan baris berikut sesuai aturan dari Internet Systems Consortium. Kalau tidak percaya beri tanda # untuk menjadikannya komentar dan dijamin dhcp servernya tidak mau start.

    ddns-update-style ad-hoc;

Lease-Time

    Selanjutnya bisa ditebak, opsi untuk menentukan waktu dari DHCP Server untuk melakukan pemberian IP dan pengecekan kembali dari Host apakah masih aktif atau tidak.

    default-lease-time 600;
    max-lease-time 7200;

    Biarkan saja seperti itu, better keep it default.
    Masih ada beberapa opsi lagi, seperti log dan autorisasi. Namun seperti opsi diatas better keep it default.

Range IP / Subnet

    Berikutnya adalah penentuan range ip atau yang dikenal dengan subnet. Pada contoh dhcpd.conf kita terdapat beberapa subnet contoh, dan bisa digunakan sebagai acuan.

    subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
    range 192.168.1.100 192.168.1.200;
    option routers 192.168.1.254;
    }

    Pada konfigurasi subnet diatas, kita membuat DHCP Server pada network 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 dengan range IP DHCP adalah 192.168.1.100 – sampai dengan 192.168.1.200.Pada bagian ini juga ada option routers yang berarti ip gateway dari IP DHCP. Opsi routers juga bisa ditempatkan diluar (Global) sehingga secara default akan memasukkan option routers pada subnet kecuali disebutkan secara eksplisit.Kita juga bisa memberikan ip tertentu pada suatu host tertentu misalnya :

    host pegasus {
    hardware ethernet 00:16:EC:4B:98:B6;
    fixed-address 192.168.10.99;
    }

    Dengan konfig tersebut setiap kali komputer dengan mac-address 00:16:EC:4B:98:B6 terhubung dan meminta IP pada DHCP Server maka akan di berikan ip 192.168.10.99. Opsi – opsi yang lain juga masih banyak silahkan mempelajari file dhcpd.conf example tersebut, atau bisa baca manual / dokumentasi yang lebih lengkap mengenai DHCP Server. Namun dengan konfigurasi diatas kita sudah bisa mempunya sebuah DHPC Server.

Konfigurasi Lengkap

    Berikut adalah config lengkap dari dhpcd.conf yang saya gunakan :

    option domain-name "domainku.com";
    option domain-name-servers 192.168.1.254;
    ddns-update-style ad-hoc;

    default-lease-time 600;
    max-lease-time 7200;

    subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
    range 192.168.1.100 192.168.1.200;
    option routers 192.168.1.254;
    }

    host pegasus {
    hardware ethernet 00:16:EC:4B:98:B6;
    fixed-address 192.168.10.99;
    }

Mengaktifkan DHCP Server

    Selanjutnya tentu saja mengaktifkan dhpcd servernya :/usr/sbin/dhpcdSupaya aktif tiap kali boot, tinggal masukkan di rc.local.

    echo "/usr/sbin/dhpcd" >> /etc/rc.d/rc.local

    Untuk menggunakannya, pilih Obtain IP Address Automatically di windows atau ketikkan perintah dhcpcd -d eth0 sebagai root di konsole Linux

    # dhcpcd -d eth0

    Jika yang akan di berikan ip address adalah eth0. Jika sudah periksa dengan perintah ifconfig dilinux atau ipconfig command prompt windows.